Friday, May 24, 2013

Iqbal Felisiano : Ketua IMAJINAIR 'Nyasar' ke Amrik

  
Namanya Iqbal Felisiano. Nama yang cukup unik untuk orang Jawa, khususnya orang Jombang. Badannya juga sangat besar untuk ukuran orang Indonesia, karena itu saat dipotret bersama, pastilah selalu ada di belakang. Saat ini, rambutnya mulai gondrong karena ongkos tukang cukur sangat mahal untuk dompet mahasiswa yang menimba ilmu di negara orang.

Ya, dia seorang mahasiswa Indonesia lebih tepatnya dari Jombang, Jawa Timur, yang sedang menuntut ilmu jauh-jauh ke Seattle, Washington, Amerika Serikat. Wow.

Rupanya, Si Iqbal ini sedang melanjutkan kuliahnya ke Negeri Paman Sam di University of Washington untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar. Ya, Iqbal adalah salah satu pengajar. Dia seorang dosen junior di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.


Menjadi dosen bukan cita-cita awalnya sejak kecil. Saat dibuka pendaftaran PNS dan dosen, Si Hidung Jambu ini hanya coba-coba. Olala... Ndilalah keterima!!!! Karena masih berstatus lulusan S1, alumnus Fakultas Hukum UNAIR tahun 2008 itu pun harus meningkatkan ‘kemampuannya’ dan terbang ke Negeri Obama. Lahir dari darah hukum, School of Law berlanjut menjadi pilihannya disana.



Jangan ragukan kemampuannya dalam berorganisasi. Faktanya, Iqbal adalah mantan Ketua IMAJINAIR masa jabatan 2005 dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Jombang Pusat tahun 2006. Kemampuannya ini tidak didapatkan dalam satu malam. Dulu ketika masih duduk di bangku SLTPN 1 Jombang, Iqbal pernah tergabung dalam Pramuka dan menjadi ketuanya.

Di masa kepemimpinannya, dia berhasil menyatukan kembali 90% Ikatan Mahasiswa Jombang yang tercerai berai dan membuat AD/ART yang bahkan belum pernah dimiliki IMJ dengan coretan tangannya. Wajarlah, mahasiswa hukum yang memang bidangnya. Pastilah yang paling paham mengenai anggaran dasar dan rumah tangga organisasi ini.

Dia juga adalah salah satu konseptor yang merancang logo IMJ Pusat yang bertujuan menyatukan semua IMJ. Sempat bersatu 14 universitas di bawah kepemimpinannya yang berdampingan damai, dan bersatu untuk kemajuan Jombang tercinta. Dimana adanya IMJ Pusat yang dibentuk kembali, dirapikan dan didengung-dengungkan kala itu, berguna untuk otoritas controlling pusat, supaya semua IMJ kecil di tiap universitas tetap tergabung dan berdampingan satu sama lain, sehingga IMJ bisa bergabung menjadi besar dalam keragaman.

Usahanya ini bukannya lancar seperti kisah dongeng. Saat berusaha kembali menyatukan IMJ, banyak senior IMJ dari universitas yang separatis dari pusat mencibirnya. “Cilik-cilik kok dadi ketua!”, begitu olok-olok mereka. Namun Pak Ketua Muda ini tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Pak dosen muda yang mengajar hukum pidana ini, adalah tipe orang yang tidak ingin ‘berkoar-koar’ sebelum proyeknya komplit. Mahasiswa hukum UNAIR angkatan 2004 yang menulis judul “Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Abortus Provocatus Criminalis” dalam skripsinya ini sangat percaya bahwa setiap orang memiliki gaya kepemimpinannya sendiri, dimana tiap gaya itu memiliki sisi positif dan negatif sendiri. Dimana tiap periode akan mencapai kesuksesannya dengan standar mereka sendiri sendiri dan ukuran sukses adik-adik generasi IMJ yang sekarang adalah urusan mereka sendiri. Prinsipnya adalah biarkan yang muda berkreasi, senior tidak perlu ikut campur dalam hal teknis. Pahamnya, dinamika organisasi itu seperti air, tinggal siapa yang jadi wadahnya, organisasi akan berbentuk seperti apa yang menjadi wadahnya.



Kini, dari pernikahanya dengan wanita yang pertama kali dijumpainya saat bersekolah di SMAN 3 Jombang, Suwesti Anggraini, di 11 November 2011, mereka dikaruniai seorang putra sehat yang sangat mirip dengan ayahnya. Keluarga kecilnya menjadi semangatnya untuk selalu berkarya dan berjuang untuk maju.

Tak lupa, harapannya untuk adik-adik IMJ di masa kini adalah jangan sampai hilang kontak, tetaplah berdampingan rukun satu sama lain, bersatu untuk kemajuan Jombang. Utamanya zaman sekarang dimana teknologi informasi berkembang begitu pesat, sehingga kontak lebih mudah terjaga dan gaung IMJ bisa lebih mudah memekik. IMJ Pusat hendaknya didengungkan kembali, supaya ada wadah pasti yang mengayomi semua IMJ dan bisa menjadi organisasi yang membanggakan dan bermanfaat untuk Kota Jombang Tercinta.

Hmmm.... Arek nJombang nyasar nang Amrik rek.... IMAJINAIR harus bangga, kader MUJAIR menjadi pemimpin inspiratif transformasional Ikatan Mahasiswa Jombang Pusat.... Ayo MUJAIR, siapa lagi yang bisa lebih berprestasi dari Ketua IMJ yang hebat ini, dan membangun kembali IMJ Pusat lebih tangguh lagi????

0 comments:

Post a Comment